Rss Feed

amarah sakiti aku

saya marah sekali dengan ayah saya, terkadang saya tidak habis fikir dengan jalan pikiran beliau. apakah saya belum cukup dewasa di matanya?
yaaa mungkin itulah salah satu faktor utama yang menyebabkan neliau terlau possessive terhadap hidup saya. saya tau beliau sangat menyayangi saya,namun apakah dengan cara yang terlalu posessive itu dapat membuat saya nyaman?
saya juga terkadang sangat sedih atas tindakan-tidakan atau pun keputusan ayah saya yang selalu bertolak belakang dengan apa yang saya harap kan. bukannya saya tidak ikhlas melakukannya , namun saya selalu berusaha untuk mengikuti keinginan ayah saya meskipun bagi saya begitu sulit, tetap saya ikuti. tapi kenapa giliran saya, ayah saya tidak bisa mengikutinya. membuat saya sedikit punya kebahagiaan karena apa yang saya harapkan beliau ikuti. tapi sepertinya akan sangat lama sekali saya menunggu hal tersebut terjadi. saya sudah letih untuk marah dengan ayah saya, saya sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya agar keinginan saya dapat di dengarkan dan di terima. saya sudah coba untuk bicara namun hasilnya beliau tetap ngotot dengan keputusannya, , , , , saya marah, tapi saya juga terluka dengan amarah saya. saya pun sakit karena amarah saya sendiri. ini pertama kalinya saya marah terhadap beliau, dan rasanya malah sangat menyakitkan saya. saya marah tapi saya juga merasa sudah berdosa telah marah kepada orang tua saya sendiri. saya berusaha untuk menerima semuanya tapi kenapa juga terasa sakit di ulu hati saya? seperti ada sesuatu yang masih mengganjal di dalam hati saya ini. ayah, saya telah berdosa karena amarah saya. ayah hati saya tetap sakit ketika harus merelakan semua ini. ayah, kini saya merasa kaku berbicara dengan mu. semua sudah tak seperti dulu, saya berusaha memendam amarah. tapi maafkan saya ayah karena amarah ini terlalu besar kepadamu, maaf karena saya tak mampu memendam lebih lama lagi rasa kecewa ini. maafkan saya ayah!!! kini saya hanya dapat meminta bantuan kepada sang waktu untuk membantu menghilangkan amarah dan rasa kecewa saya. . . . . .

Emang dasar


Kenapa setiap huruf, kata, dan kalimat yang keluar dari tulisan ku semuanya tentang kesepian?
apakah benar aku sedang kesepian?
tapi, bukankah aku memiliki banyak sahabat yang selalu ada di sisiku dan selalu buat aku tertawa?
lalu, kenapa aku masih merasa kesepian?
sedangkan di sekelilingku banyak orang-orang yang menyayangiku, dan peduli pada ku. . . .
kebahagiaan seperti apa yang aku harapkan?
atau aku memang tak pernah bersyukur terhadap apa yang telah aku dapatkan?


mungkin memang ini masalahku, tak pernah bersyukur terhadap ap yang telah aku dapatkan, selalu mengeluh, mungkin ini bisa jadi hukuman untukku dari-Nya yang telah letih mendengar keluhanku sepanjang waktu.......

DASARRRRRR!!!!!!!!!!

I'm falling in love

hmphhh. . . . . . . .
senengnya!!!!
pagi ini gue liat dia. . . . .
seperti biasa, dia selalu bikin gue seperti ini. . . .
senyum sendiri, seneng gak keruan, pokoknya semua terasa indah buat gue.
sampai detik ini gue gak tau siapa namanya.
apa ini yang namanya cinta sendiri?
atau gue emang selalu cinta sendiri?
kasihan ya gue, , , , , tapi gue menikmati cinta ini.
cinta yang datang tanpa gue minta, tak pernah gue harapkan.
semoga kali ini tak lag gue cinta sendiri. . . . . i hope. . . . . .

hpmph......kenapa gak pernah bersyukur seh


gue selalu sedih, ketika gue harus sendiri. ketika semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. gue juga pengen kayak orang-orang punya dunia sendiri, sedangkan gue dunia gue bukan sepenuhnya punya gue. gue pengen pergi dari tempat ini, yang seolah-olah sedang mengacuhkan gue. hmph. . . . . . . . apa yang harus gue lakuin?
gue berusaha mencari ketenangan di dalam dunia yang bukan punya gue ini, tapi gue gak nemuin ketenangan itu yang bikin gue happy. ato jangan-jangan, gue emang gak pernah bersyukur dengan apa yang udah di kasih tuhan sama gue. . . . . . . . I am sorry god..... i hope u will always with me....

tlah letih

kenapa ya? semuanya selalu menuntut aku untuk terus mengalah, mengalah pada takdir, mengalah pada kenyataan, mengalah pada apapun.....
sebenarnya tlah letih rasanya melakukan hal itu berulang-ulang......aku tak sanggup!!!!
aku ingin lari, tapi kakiku terikat.
aku ingin berteriak, tapi suara ku tertahan.
aku ingin menangis, tapi tak mampu lagi mata ku mengeluarkan air mata.
siapakah yang harus aku salahkan dan aku mintai pertanggungjawaban?
aku butuh seseorang yang menguatkan aku, yang tak kan pernah bosan tuk hapus air mataku, yang akan selalu jadi tempat ku tuk mengadu, yang kan selalu pinjamkan bahunya jika aku ingin bersandar.